Wednesday, March 12, 2008

MASALAH MEMANG HARUS ADA

Pagi ini saya sempat pencet-pencet tombol remote tivi. Weh nyangkut di sebuah acara Good Morning. Topic yang di bawa Ferdi Hasan dan temennya cukup menarik. Tapi memang sedikit seram...hi..hi..hi.. BUNUH DIRI. Jadi nggak salah berkali-kali mereka berdua ngingatin supaya orang tua mendampingi anak-anak yang kebetulan menonton.

Bagus urutan ceritanya. Dimulai dari penderitaan sebuah keluarga miskin dengan 5 orang anak, yang setiap hari mengais-ngais bak sampah sebuah restoran hanya untuk mencari sisa-sisa makanan. Kemudian sebuah keluarga selanjutnya yang diliput adalah keluarga miskin yang setiap hari makan nasi aking. Nasi bekas atau basi yang dijemur dan dimasak jadi nasi lagi. Keluarga terakhir yang muncul adalah keluarga yang bertahan dari kelaparan karena daera tempat tinggal mereka direndam banjir.

Cerita yang atau berita yang langsung dengan tema dimulai dari seorang kakek bunuh diri dengan jalan tidak makan karena tertekan dengan kemiskinan. Kemudian berita selanjutnya adalah tentang seorang bapak yang menggantung diri karena sempat bertengkar dengan isteri gara-gara tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Dan masih banyak lagi berita tragis yang mereka tampilkan.

Pada intinya berita dari ferdi tentang mati bunuh diri. Kasus bunuh diri ini karena kemiskinan. Bahkan sempat ada ulasan tentang kasus bunuh diri tingkat dunia, Indonesia menempati urutan nomor 2 setelah China serta lebih parah dari pada nega Jepang.

Pada dasarnya kasus bunuh diri adalah masalah. Masalah merupakan suatu akumulasi konflik yang terjadi dalam diri kita baik buat sendiri ataupun datang sendiri secara ikutan. Konflik itu sendiri muncul karena ketidak mampuan kita dalam mewujudkan sesuatu.

Masalah bagi manusia adalah lumrah. Tuhan telah menciptakan akal dan pikiran bagi kita untuk mengatasi masalah. Masalah itu harus dicari jawaban. Bukan untuk dihindari. Dengan menghindari masalah maka akan muncul masalah baru yang kemungkinan akan lebih besar lagi.

Kemampuan untuk mengatasi masalah setiap orang akan berbeda-beda. Ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi diri penerima masalah. Makanya tips untuk mengatasi masalah yang sperti di ulas di kompas bisa menjadi bahan perenungan kita.

Coba Anda perhatikan apa yang dilakukan beberapa keluar ini. Keluarga yang mengais-ngais sampah cari bekas makanan. Untuk menghilangkan kotoran dan dan kuman penyakit dari sisa-sisa potongan ayam yang didapat, mereka goreng kembali daging tersebut.

Keluarga yang makan nasi aking. Nasi aking sendiri berbahan baku nasi bekas dan sisa-sisa nasi. Untuk mengatasi supaya tidak terasa basi dan masih bisa dimakan maka tindakan yang dilakukan adalah dengan menjemur sisa nasi tersebut. Setelah kering betul baru di proses kembali memasaknya seperti masak nasi apa adanya.

Masalah merupakan motivator untuk bisa hidup. Tanpa masalah makan tidak akan ada kemajuan dan penemuan-penemuan baru di dunia ini. Maka dari itu bersikap positiflah dengan masalah. Datang masalah tugas selanjutnya adalah mencari jawabannya bukan menghindarinya.

No comments: